BPKS Sabang Harus Perjuangkan Peningkatan Anggaran

19-07-2018 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Lili Asdjuduredja foto : Andri/mr

 

Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS Sabang) harus memperjuangkan dengan segala cara agar mendapat tambahan anggaran di tahun-tahun mendatang. Selama ini transfer APBN ke BPKS Sabang hanya berkisar Rp200 miliar per tahun.

 

Anggota Komisi VI DPR RI Lili Asdjuduredja mengungkapkan, BPKS Sabang bersama dengan pemerintah daerah harus berani menghadap langsung ke Presiden, guna menjelaskan potensi yang dimiliki Sabang.

 

“Saya hanya mempunyai pemikiran baru, kita harus berani menggertak. Sabang punya potensi yang besar, kalau tidak diberi sarana dan perhatian lebih, seumur hidup juga akan begini,” ungkap Lili saat rapat Komisi VI DPR RI dengan Kepala BP Batam dan BPKS Sabang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

 

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, lokasi Sabang sangatlah strategis. Sabang sering dijadikan pelabuhan transit untuk barang-barang yang akan masuk ke Indonesia. Ia pun mempertanyakan mengapa anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat sangat kecil untuk ukuran daerah dengan potensi yang besar.

 

“Dulu saya pernah minta kepada pemerintah pusat dan saya jelaskan bahwasanya potensi Sabang lebih unggul ketimbang Singapura. Kelemahan kita mungkin terletak pada peralatan pelabuhan yang masih kurang. Hal ini tak lain disebabkan karena anggarannya kecil,” jelas politisi dapil Jawa Barat ini.

 

Dalam rapat kali ini, Komisi VI DPR RI mengapresiasi BP Batam dan BPKS Sabang yang memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan tahun 2017 kedua lembaga tersebut. (es/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...